Info Sekolah
Senin, 21 Apr 2025
  • Selamat Datang di Website resmi SMKS Sanjaya Bajawa, berlokasi di Jalan Let.Jend. Soeprapto, Kec. Bajawa-Kabupaten Ngada-Flores, Nusa Tenggara Timur-Kontak Admin 082236008339
  • Selamat Datang di Website resmi SMKS Sanjaya Bajawa, berlokasi di Jalan Let.Jend. Soeprapto, Kec. Bajawa-Kabupaten Ngada-Flores, Nusa Tenggara Timur-Kontak Admin 082236008339
7 Februari 2025

Cara dapatkan banyak Siswa baru

Jum, 7 Februari 2025 Dibaca 13x

Berbeda dengan cara konvensional lainnya yang dilakukan oleh marketing sekolah atau panitia penerimaan siswa baru, seperti promosi ke sekolah, membagikan brosur, memasang banner, dan membuat event. Ternyata ada cara lain yang bisa menjadi alternatif, bahkan bisa menjadi jurus ampuh dalam menarik banyak siswa baru untuk mendaftar di sekolah yang sedang kita promosikan. Setidaknya ada 4 (empat) cara yang bisa dikerjakan oleh tim marketing sekolah, cara ini saya sebut cara agresif. Kenapa saya menyebut cara ini agresif?

Karena cara ini tidak basa-basi lagi, alias to the point. Tidak perlu kemasan yang terlalu wow, bahkan mungkin tidak perlu dikemas sama sekali. Apa saja 5 cara agresif tersebut?

(1). Bekerjasama dengan Guru / wali kelas pada Sekolah yang kita bidik sebagai sumber calon siswa.

Kalau yang kita promosikan SMA/SMK maka tentu sekolah bidikan kita adalah SMP, atau MTs. Tambah lagi kriterianya, SMP / MTs yang rombel kelas 3 nya banyak, misalnya ada 9 rombel. Misalnya 1 rombel berisi 30 siswa dikalikan 9, dari jumlah tersebut silahkan targetkan 10% siswa bisa masuk ke sekolah kita. Caranya tadi bekerjasama dengan wali kelas disana. Kalau tiap wali kelas bisa mengarahkan 5 siswanya masuk ke sekolah kita, maka target 10% sudah terlampaui. Seperti apa bentuk kerjasama dengan wali kelas tersebut?

Karena setiap kerjasama harus bisa menguntungkan kedua pihak, maka sebagai marketing sekolah harus paham,

  1. Yang pertama, berikan wali kelas tersebut reward berupa cashback dari uang pendaftaran. Nominal pendaftaran biasanya tidak terlalu besar, untuk sekolah swasta biasa di Indonesia rata-rata uang pendaftaran kisaran 100 s.d 250.000-an.
  2. Yang kedua, berikan komisi / bonus kerjasama, misalnya apabila wali kelas tersebut berhasil memasukan siswanya 5 orang maka kita berikan bonus 1 juta atau lebih. Tentu besaran bonus tersebut disesuaikan dengan kemampuan keuangan sekolah masing-masing.
  3. Yang ketiga dengan komisi langsung diawal. Misalnya kita langsung berikan 500 ribu ke wali kelas tersebut diawal. Cara ini memang gambling, karena nominal tersebut akan sia-sia apabila wali kelas tersebut tidak berhasil memasukan satupun siswa ke sekolah kita. Tapi ini promosi, harus siap dengan segala kemungkinan. Dan ingat, cara ini hanya bisa dilakukan oleh sekolah yang memang sudah cukup siap dalam biaya promosinya.

(2). Bekerjasama dengan Kepala Sekolah yang kita bidik

Sama sepertihalnya bekerjasama dengan wali kelas sekolah bidikan promosi, tim marketing sekolah juga bisa bekerjasama dengan kepala sekolah untuk mempermudah promosi, kerjasama untuk jangka panjang. Jika bisa membangun kerjasama dengan kepala sekolah dengan baik bukan tidak mungkin kepala sekolah akan memberi ruang kepada para wali kelas – yang juga sudah bekerjasama dengan kita – untuk mengarahkan siswanya masuk ke sekolah yang kita promosikan, atau minimal tidak mempersulit proses promosi.

(3). Bekerjasama dengan siswa kita

Cara yang ini dibeberapa sekolah terbukti sangat epektif. Seperti apa bentuk kerjasama dengan siswa untuk mendapatkan siswa baru? Yaitu dengan memberikan reward berupa cashback apabila siswa kita mampu membawa siswa baru. Cashback tersebut bisa diambil dari formulir pendaftaran, atau dana promosi sekolah lainnya yang memang sudah disiapkan untuk kebutuhan seperti ini.

Siswa biasanya lebih militan dalam hal mempromosikan almamaternya, dan yang mereka tuju biasanya adik kelasnya waktu di SMP / MTs dulu, atau teman tetangga terdekat. Ini lebih epektif dan manjur dalam, biasanya adik kelas / temannya tersebut cenderung lebih “mendengarkan” promosi yang dilakukan siswa kita secara personal tersebut.

Jika satu kelas berisi 30 siswa, dan setengahnya mampu membawa minimal satu siswa baru, ini sudah sangat membantu tim marketing sekolah dalam hal mencari siswa baru. Padahal satu siswa bisa saja mampu mendatangkan lebih dari satu siswa baru.

Cara lainnya bekerjasama dengan siswa dalam hal perekrutan siswa baru adalah….

Dengan menugaskan siswa untuk bertemu dengan para calon siswa baru, misalnya kita targetkan si siswa harus bertemu dengan minimal 10 orang calon siswa baru dan mereka memperkenalkan sekolahnya, intinya mempromosikan almamaternya. Yang menugasi ini bisa langsung dari panitia PSB / marketing sekolah, atau dari guru mata pelajaran tertentu, misalnya guru mata pelajaran kewirausahaan, dimana tugas ini dimasukan kedalam penilaian tugas kompetensi dasar mata pelajaran.

(4). Bekerjasama dengan orang tua siswa

Kerjasama lainnya yang dinilai epektif untuk mendapatkan siswa baru yaitu dengan orang tua siswa. Pada saat rapat orang tua siswa, atau sengaja mengumpulkan orang tua siswa tersebut, panitia PSB / marketing sekolah bisa menyampaikan bentuk kerjasama tersebut, mengajak para orang tua siswa untuk ikut serta mempromosikan sekolah anaknya. Tentu lagi-lagi kerjasama ini harus saling menguntungkan, seperti halnya kerjasama dengan kepala sekolah, wali kelas dan siswa diatas.

Penekanan kerjasama dengan orang tua siswa yang bermasalah dalam pembayaran…

Dalam kasus marketing sekolah lainnya ketika bekerjasama dengan orang tua siswa, panitia PSB / marketing sekolah bisa melakukan penekanan halus kepada para orang tua siswa yang bermasalah dalam pembayaran SPP, atau memiliki tunggakan lainnya.

Penekanan halus tersebut yaitu dengan meminta para orang tua siswa untuk bisa mencarikan siswa baru, dimana cashback dari pendaftaran siswa baru tersebut bisa digunakan untuk meringankan tunggakan biaya anaknya di sekolah.

Cara ini menguntungkan kedua belah pihak, orang tua siswa memiliki alternatif lain untuk meringankan tunggakan biaya sekolah anaknya, dan sekolah juga diuntungkan dengan keberadaan siswa baru.

(5). Mendatangi masyarakat sekitar melalui perangkat masyarakat seperti RT/RW

Cara ini menjadi alternatif promosi lainnya yang juga epektif. Jangan kalah dengan kampanye susksesor Pilkada. Maka tim marketing sekolah juga harus segencar suksesor kampanye Pilkada tersebut. Lakukan pengumpulan masa dalam skala RT atau RW, tentu kerjasama awal adalah dengan pihak RT RW tersebut.

Kemasan pengumpulan masa ini tentu harus menarik dan bisa mengundang keingin tahuan masyarakat hingga mereka datang dan berkumpul. Disamping kemasan yang menarik, juga harus ada manfaatnya, dan lagi-lagi harus ada keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak.

Misalnya dengan mengadakan pelatihan untuk para remaja mengenai pemanfaatan internet, atau bahaya dan manfaat internet, dan kemasan pelatihan lainnya. Ingat, karena targetnya adalah calon siswa, maka sebisa mungkin yang berkumpul mengikuti pelatihan tersebut adalah para orang tua siswa dan remaja / anak yang menjadi target siswa baru.

Dalam acara tersebut panitia / marketing sekolah bisa menyelipkan promosi sekolahnya, baik dengan membagikan brosur / formulir pendaftaran, atau memberi penjelasan tentang keberadaan sekolah yang di promosikan beserta program lengkap, jangan lupa berikan penjelasan rincian biaya dan discount jika mendaftar melalui formulir yang dibagikan pada acara pelatihan tersebut.

Demikian 5 cara yang penulis anggap merupakan cara agresif dalam berikhtiar untuk mencari siswa baru, semoga saja cara-cara tersebut bisa anda praktikan dan sekolah anda mendapat banyak siswa baru di tahun ini.

Masih banyak cara kreatif lainnya yang bisa anda beserta tim markting sekolah lakukan dalam rangka promosi sekolah dengan target utama mendapatkan banyak siswa baru di tahun ini, itu semua tergantung pada inovasi tim marketing sekolah masing-masing yang tentu harus disesuaikan dengan besaran biaya promosi yang dialokasikan sekolah masing-masing.

Selamat mencoba!

Artikel Lainnya

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar